Pengertian dan Hakikat Homiletika
Nama : Sara Claudia Tuwomea
Nim : 20154128
mata Kuliah : Homiletika
Dosen : Pdt. Thelma S. Walangare M.Th
Nim : 20154128
mata Kuliah : Homiletika
Dosen : Pdt. Thelma S. Walangare M.Th
Ringkasan
Pengertian
dan hakekat Homiletika
Istilah Homiletika berasal dari kata sifat Yunani Homiletika yang dihubungkan dengan kata
techne, techne berarti “ilmu pergaulan” atau “ilmu bercakap-cakap”. Dalam kata sifat homiletika terkandung kata benda homilia, yaitu pergaulan (percakapan)
dengan ramah tamah. Istilah homiletika baru muncul pada abad ke-17. Homiletika
juga merupakan ilmu berkhotbah yang dimana Alkitab sebagai dasar didalam
khotbah .
Homiletika dibagi atas 3 bagian :
1.
Homiletika
asasi : Wujud dan tujuan khotbah
2.
Homiletika
material : Bahan dan nats Khotbah
3.
Homiletika
formal : Bentuk dan pelaksanaan khotbah.
·
Kedudukan Homiletika dalam Teologi
1. Teologi
Biblika
Bertugas menggali makna
dan kebenaran dalam PL dan PB sebagai pegangan iman.
2. Teologi
Sistematika
Bertugas menemukan,
merumuskan dan mempertahankan dasar iman dalam berpikir dan bertindak terhadap
suatu objek yang bersifat dogmatis.
3. Teologi
Historika
Menyelidiki sejarah,
doktrin dan lain-lain.
4. Teologi
Praktika
Melancarkan penyampaian
iman dalam pemberitaan
agar relevan dan mengena.
·
Dasar Teologis Khotbah
1. Keyakinan
akan Allah : Allah pencipta itu ada dan terus ada tetapi karena dosa mereka
tidak mengenal keberadaan Allah secara
benar.
2. Keyakinan
akan Alkitab : Alkitab adalah dari Allah yang kekal, karena Allah masih ada dan
masih terus akan berbicara melalui Firman-Nya(Alkitab) yang bekuasa untuk
mengajar.
3. Keyakinan
bahwa Allah bisa memakai mulut manusia untuk kemulian-Nya
4. Keyakinan
bahwa sesunggunya manusia butuh Firman Tuhan : manusia perlu mendengar Injil
yang olehnya manusia dapat diselamatkan, dilepaskan dari penderitaan karena
dosa.
·
Tujuan khotbah
1. Manusia
mengenal Allah secara benar
2. Menerangkan
Yesus Kristus dan karya-Nya
3. Mengubah
kehidupan (Pertobatan)
4. Mengubah
orang menjadi semakin dewasa
5. Menghibur
orang yang gelisah
6. Supaya
Alkitab dicintai sebagai pedoman hidup yang utama
·
Dasar seorang pengkhotbah
1. Memiliki
hubugan pribadi dengan Tuhan
2. Mencintai
Alkitab
3. Pribadi
yang menjadi berkat
4. Penguasaan
prinsip komunikasi (kontekstual)
5. Mengerti
prinsip-prinsip hermeneutika atau ilmu tafsir Alkitab
Kelompok
2 : TEOLOGI PEMBERITAAN FIRMAN
1.
ISTILAH
DAN DEFINISI
Pembawa berita adalah gambaran
Alkitab tentang seorang pengkhotbah sebagai pembawa berita. Pembawa berita
dalam PB disebut keryx dan berita
yang dibawa disebut kerygma.
Pemberitaan merupakan suatu berita yang menginterupsi kehidupan manusia dengan
Firman yang menyelematkan. Pemberitaan adalah kehadiran yang hidup dari Firman
tersebut di dalam komunitas yang berhimpun, pemberitaan dilakukan oleh seorang
yang hendak menyampaikan apa makna dari kebenran dirman Allah. Firman
yaitu merujuk kepada Allah didalam (Yoh 1:1).
2.
BEBERAPA
PRINSIP PEMBERITAAN DALAM KHOTBAH
·
Pengkhotbah harus melibatkan Tuhan sang
empunya kebenaran. Pengkhotbah memerlukan Roh Kudus dalam mempersiapkan
khotbah.
·
Pengkhotbah harus tinggal di dalam
Firman yaitu Pengkhotbah harus sudah membaca, merenungkan dan melakukan Firman
Tuhan sebelum ia memberitakannya.
·
Harus mempertimbangkan kesanggupan
sendiri dalam memahami ayat Alkitab.
3.
NILAI
PENTING ALKITAB
Pengkhotbah harus
mencintai Alkitab, harus hidup dari isi kitab setiap hari. Alkitab adalah dasar
dari seluruh pemahaman kita yang secara umum diterima.
4.
MEMPERSIAPKAN
BERITA FIRMAN
Pertama, tahap
ekplikasi yaitu menggali, mengola dan mendalami nats. Kedua, tahap aplikasi
yaitu merenungkan dan menvghayati khotbah itu. Dalm mempersiapkan Firman tuhan
pengkhotbah harus siap secara rohani, mental dan fisik.
5.
TIGA
UNSUR DALAM PEMBERITAAN FIRMAN
·
Penafsiran : Pengkhotbah harus selalu
ingat bahwa Alkitab harus dibaca, ditafsir dan dipahami olehnya sebelum dia
memberitakan Firman.
·
Pesan : petunjuk atau prinsip yang
disampaikan dalam suatu bagian Alkitab. Pesan adalah pemberitaan Firman.
·
Komunikasi : Pengkhotbah sebaiknya
mengembangkan keunikannya ke dalam komunikasi yang punya gaya sendiri.
6.
MEMBERITAKAN
FIRMAN TUHAN
·
Khotbah yang aplikatif : Terpenting
adalah berita
·
Komunikaif : Ciptakanlah suasana akrab
·
Bahasa khotbah : Bahasa yang dimengerti
pendengar. Kalau terpaksa menggunakan bahasa asing, jelaskan artinya.
·
Bahasa tubuh : Ekspresi wajah dan
gerakan tangan harus terkendali
·
Intonasi suara
·
Pakaian : Rapih dan sederhana
KELOMPOK
3 : Ibadah Jemaat dan Khotbah
A.
Ibadah
jemaat
·
Pengertian ibadah jemaat
Ibadah dalam
bahasa Ibrani “avoda” dan Yunani “latreia” sebenarnya ditujukan pada pekerjaan
budak atau hambah upahan. Kemudian konsep dari ibadah ini berkembang menjadi
pelayanan atau pengabdian hidup kepada Allah dalam bentuk penyembahan atau tingkah
laku. Pertemuan antara Allah dan jemaat tidak hanya berlangsung pada hari
minggu/sabat saja, tetapi juga pada hari-hari kerja.
·
Tujuan ibadah jemaat
Tujuan ibadah
adalah untuk memberikan pengertian kepada kita mengenai pengetahuan yang baik,
yang benar dan yang sesuai dengan maksud Tuhan untuk dikerjakan diantara kita
bagi kemuliaan Kristus.
·
Ibadah dalam Perjanjian Lama
Allah memberikan
tempat ibadah Tabernakel bagi Israel. Ibadah dalam kemah pertemuan dan Bait
Suci adalah yang terutama.
·
Ibadah dalam Perjanjian Baru
Ibadah yang
sebenarnya adalah suatu pelayanan kepada Allah, tidak hanya dalam Bait Suci,
tetapi juga dalam pelayanan terhadap sesama. Setelah periode Yesus ada
perubahan tentang waktu ibadah yaitu hari pertama atau hari minggu.
·
Hubungan ibadah dalam Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru
Persamaan dalam
konsep ibadah terjadi dalam tujuan/fokus siapa yang disembah, yaitu Allah.
Ketidaksinambungan terjadi dalam pola ibadah dalam PL tidak lagi digunakan
dalam PB, yakni korban bakaran yang sudah tidak digunakan orang Kristen.
B.
Khotbah
·
Definisi Khotbah
Dalam tradisi Kristen,
khotbah didasarkan pada apa yang tertulis dalam Alkitab atau yang biasa disebut
“kabar baik” yang dalam bahasa Yunani eungalion.
Kesaksian Gereja tidak hanya terdiri atas pekerjaan saja, melainkan
berbentuk persekutuan (koinonia) dan pelayanan (diakonia) juga.
·
Tujuan khotbah
Khotbah ditujukan
kepada jemaat yang berkumpul. Penyesuaian diri pengkhotbah penting agar berita
Injil bisa diterima oleh jemaat sesusai keberadaan mereka.
·
Sejarah khotbah
Panggilan
pengkhtobah adalah berkhotbah kepada jemaat secara khusus untuk mendengarkan
pengajaran atau mendapatkan hikmat.
1. Khotbah
dalam PL oleh para nabi yaitu Musa, Nuh dan Yunus.
2. Khotbah
dalam PB oleh Petrus yang berkhotbah kepada orang Yerusalem pada hari
Pentakosta.
·
Alkitab dan Khotbah
Menurut Calvin,
Alkitab perlu di tafsirkan menurut khotbah. Alkitab perlu khotbah melalui
tafsiran agar teks Alkitab dipahami menjadi kata-kata yang hidup dari Firman
Allah. Pengkhotbah meneruskan fungsi nabiah dalam khotbah.
Komentar
Posting Komentar