Tafsiran Roma 12 : 1-8 “Persembahan Yang Benar”

Nama                   : Sara Claudia Tuwomea
Nim                     : 201541283
Mata Kuliah          : Hermeneutik Perjanjian Baru I

Dosen                  : Pdt. Dr. Hein Arina Th.M

Roma 12 : 1-8
“Persembahan Yang Benar”

1.       Review Teks

            Paulus menasihatkan agar kita mempersembahkan tubuh ini menjadi persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah karena itu adalah Ibadah yang sejati. Serta janganlah kita menjadi serupa dengan dunia  tapi marilah berubah oleh pembaharuan budi supaya kita dapat membedakan mana kehendak Allah, apa yang baik dan yang berkenan kepada-Nya. berdasarkan kasih anugerah yang dikaruniakan kepada Paulus, maka ia berkata janganlah memikirkan hal-hal yang lebih tinggi tapi berpikirlah begitu rupa agar dapat menguasai diri sendiri menurut ukuran iman yang telah dikaruniakan Allah. Sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota tapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama. Walaupun banyak tapi kita adalah satu tubuh dalam Kristus yang masing-masing adalah anggota terhadap yang lain. Kemudian jika kita mempunyai karunia yang berlainan baik itu bernubuat maka lakukanlah sesuai dengan iman. Jika karunia melayani maka melayani, untuk mengajar maka mengajar, jika menasihati baiklah menasihati. Dan siapa yang membagi-bagiakan sesuatu hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas, siap yang memberi pimpinan lakukanlah dengan rajin, siapa yang menunjukan kemurahan maka lakukanlah dengan sukacita.


2.       Perbandingan Teks

Novum Testamentum
Terjemahan Baru
Bahasa Indonesia Sehari-hari
NRSV

1.       Παρακαλ ον μς, δελφο, δι τν οκτιρμν το θεο παραστσαι τ σματα μν θυσαν ζσαν γαν εὐάρεστον τ θε, τν λογικν λατρεαν μν·



2.       κα μ συσχηματζεσθε τ αἰῶνι τοτ, λλ μεταμορφοσθε τ νακαινσει το νος ες τ δοκιμζειν μς τ τ θλημα το θεο, τ γαθν κα εὐάρεστον κα τλειον.

3.       Λγω γρ δι τς χριτος τς δοθεσης μοι παντ τ ντι ν μν μ περφρονεν παρ’ δε φρονεν λλ φρονεν ες τ σωφρονεν, κστ ς θες μρισεν μτρον πστεως








4.       καθπερ γρ ν ν σματι πολλ μλη χομεν, τ δ μλη πντα ο τν ατν χει πρξιν,


5.       οτως ο πολλο ν σμ σμεν ν Χριστ, τ δ καθ’ ες λλλων μλη.






6.       χοντες δ χαρσματα κατ τν χριν τν δοθεσαν μν διφορα, ετε προφητεαν καττν ναλογαν τς πστεως,








7.       ετε διακοναν ν τ διακονίᾳ, ετε διδσκων ν τδιδασκαλίᾳ




8.       ετε παρακαλν ν τ παρακλσει· μεταδιδος ν πλτητι, προϊστμενος ν σπουδ, λεν ν λαρτητι.


Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmusebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.


Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.

Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,

demikian juga kita, walaupun banyak, adalahsatu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.




Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.





Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;




jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.


Saudara-saudara! Allah sangat baik kepada kita. Itu sebabnya saya minta dengan sangat supaya kalian mempersembahkan dirimu sebagai suatu kurban hidup yang khusus untuk Allah dan yang menyenangkan hati-Nya. Ibadatmu kepada Allah seharusnya demikian.

Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah--yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.
Allah sudah memberi anugerah kepada saya. Itu sebabnya saya menasihati Saudara-saudara semuanya: Janganlah merasa diri lebih tinggi dari yang sebenarnya. Hendaknya kalian menilai keadaan dirimu dengan rendah hati; masing-masing menilai dirinya menurut kemampuan yang diberikan Allah kepadanya oleh karena ia percaya kepada Yesus.




Tubuh kita mempunyai banyak anggota. Setiap anggota ada tugasnya sendiri-sendiri.




Begitu juga dengan kita. Meskipun kita semuanya banyak, namun kita merupakan satu tubuh karena kita bersatu pada Kristus.Dan kita masing-masing berhubungan satu dengan yang lain sebagai anggota-anggota dari satu tubuh.

Kita masing-masing mempunyai karunia-karunia pelayanan yang berlainan. Karunia-karunia itu diberikan oleh Allah kepada kita menurut rahmat-Nya. Sebab itu kita harus memakai karunia-karunia itu. Orang yang mempunyai karunia untuk mengabarkan berita dari Allah, harus mengabarkan berita dari Allah itu menurut kemampuan yang adapadanya.

Orang yang mempunyai karunia untuk menolong orang lain, harus sungguh-sungguh menolong orang lain. Orang yang mempunyai karunia untuk mengajar, harus sungguh-sungguh mengajar.

Orang yang mempunyai karunia untuk memberi semangat kepada orang lain, harus sungguh-sungguh memberi semangat kepada orang lain. Orang yang mempunyai karunia untuk memberikan kepada orang lain apa yang dipunyainya, harus melakukan itu dengan murah hati secara wajar. Orang yang mempunyai karunia untuk memimpin, harus sungguh-sungguh memimpin. Orang yang mempunyai karunia untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang lain, harus melakukannya dengan senang hati.


I appeal to you therefore, brothers and sisters,by the mercies of God, to present your bodies as a living sacrifice, holy and acceptable to God, which is your spiritual worship.




Do not be conformed to this world, but be transformed by the renewing of your minds, so that you may discern what is the will of God—what is good and acceptable and perfect.

For by the grace given to me I say to everyoneamong you not to think of yourself more highly than you ought to think, but to think with sober judgment, each according to the measure of faith that God has assigned.






For as in one body we have many members, and not all the members have the same function,



so we, who are many, are one body in Christ, and individually we are members one of another.






We have gifts that differ according to the grace given to us: prophecy, in proportion to faith;









ministry, in ministering; the teacher, in teaching;






the exhorter, in exhortation; the giver, in generosity; the leader, in diligence; the compassionate, in cheerfulness.



3.       Latar Belakang

*      Umum
               Kota Roma adalah pusat Kekaisaran Romawi. Kota ini biasanya dikenal sebagai kota tujuh bukit karena didirikan diatas tujuh bukit. Ada jalan dari berbagai arah menuju ke pusat kota Roma. Banyak diantara penduduknya yang berasal dari Yunani atau daerah bagian Timur kekaisaran. Sebagai ibukota kekaisaran, Roma juga menjadi pusat keagamaan yang sangat menonjol pada masa pemerintahan Kaisar Agustus. Komunikasi kepusat Roma begitu lancar sehingga kekristenan cepat menyebar dikota ini sebelum Paulus tiba disana. Paulus sebagai penulis Surat Roma tidak terbantahkan, surat ini ditulis tanpa tergesah-gesah. Buah pikiran Paulus dalam surat ini dipikirkan secara matang sehingga ditulis dalam waktu yang lama. Paulus menulis surat kepada orang-orang Kristen di Roma sekitar tahun 57 saat dia berada di Korintus.
Tema : Pada salib Kristus, Allah telah menghukum dosa dan pada saat yang sama menunjukan Kasih Karunia-Nya yang menyelamatkan. Tujuan : Paulus meminta jemaat Roma, untuk menjadi dalam injil apa mereka yang Yahudi atau Non Yahudi. Dia juga meminta jemaat Roma menjadi tempat untuk mengabarkan Injil di Spanyol. Bagi Paulus tujuan utama dari pemberitaan Injil adalah kemuliaan Allah. Paulus merindukan agar orang-orang non-Yahudi menjadi orang-orang yang taat kepada Kristus.

*      Khusus
                 Dalam hubungan dengan realitas yang baru, yaitu bahwa orang non-Yahudi telah diterima sebagai umat Allah, maka Paulus meminta  kepada jemaat di Roma agar mempersembahkan tubuh mereka sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan yang berkenan kepada Allah. Paulus menyadari bahwa jemaat itu masih hidup didalam dunia. Oleh karena itu, ia menasihati mereka agar tidak menjadi serupa dengan dunia, tetapi sebaliknya harus berubah oleh pembaharuan budi, supaya mereka dapat membedakan apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Rm.12:1-2). Menurut Paulus pembaharuan itu juga mencakup hal-hal yang bersifat etis. Paulus mengarahkan perhatiannya kepada persoalan-persoalan internal jemaat di Roma. Pertama, ia berbicara tentang keutuhan persekutuan jemaat itu (Rm.12:3-8). Sekalipun mereka terdiri dari berbagai anggota dengan memiliki berbagai karunia, hendaknya karunia-karunia itu dipakai untuk kebaikan mereka bersama, demi pertumbuhan persekutuan jemaat itu. [1]

4.       Kata Kunci

·         Demi kemurahan : dalam bahasa yunani τν οκτιρμν-ton oiktirmon  
·         Mempersembahkan : dalam bahasa yunani παραστσαι-paristanai merupakan istilah peribadatan dari lingkungan bait Allah: persembahan (kurban) yaitu tubuh “kehidupan”
·         Ibadah yang sejati : dalam bahasa yunani λογικν λατρεαν-logike latreia yang pada umumnya berarti “pengabdian”
·         Serupa dengan dunia ini : dunia ‘aion’ bandingkan ‘eon’ dalam Kamus Besar artinya masa yang sangat panjang. Dalam Alkitab berakar dalam pandangan yahudi ada dua eon yang satu artinya sedang berlangsung sekarang, dan kedua dikuasai dosa, kerusakan, kematian.
·         Pembaharuan budimu : perkataan yunani “nous” yang diterjemahkan budi yang dipilih karena dalam hubungan ini artinya perubahan kelakuan manusia bukan hanya perubahan pikiran.
·         Membedakan kehendak Allah : kata kerja Yunani dokimazein yang berarti : memeriksa, menguji.
·         Kasih karunia : kharisma atau perkataan kharis (kasih karunia) memakai bentuk tunggal.
·         Mengajar : istilah ‘pengajaran; didaskalia artinya ajaran (jadi bukan kegiatan mengajar, melainkan bahan yang diajarkan, ajaran gereja).
·         Kudus : segala sesuatu yang terpisahkan (dikhususkan) dari kebiasaan atau hal yang duniawi.
·         Sukacita : dalam Alkitab sukacita lebih dari sekedar emosi. Sukacita adalah perasaan bahagia bercampur perasaan diberkati.
·         Kemurahan : dalam Pb kemurahan Allah dinyatakan dalam keselamatan yang diberikan melalui Yesus.[2]


5.       Pokok Pikiran

Ayat 1-3 : Nasihat – nasihat dari Paulus
Ayat 4-5 : Satu tubuh
Ayat 6-8 : Macam-macam karunia

6.       Tafsiran

Ayat 1-3 : Nasihat-nasihat dari Paulus

                Dengan kemurahan Allah, Paulus menasihatkan agar jemaat saat itu di Roma untuk mempersembahkan tubuh mereka yaitu “kehidupan” mereka seutuhnya kepada Allah baik pikiran, perkataan, perbuatan dan tidak setengah-setengah. Karena seperti yang dikatakan Paulus bahwa itu adalah ibadah yang sejati atau merupakan suatu pengabdian kepada Allah. Dan sepertinya jemaat saat itu telah hidup serupa dengan dunia artinya melakukan hal yang tidak berkenan dihadapan Allah dan hidup mereka dirusak oleh dosa, maka Paulus menasihatkan mereka untuk merubah kelakuan mereka sehingga dapat memeriksa apa yang baik dan berkenan kepada-Nya. Kemudian Paulus menasihatkan mereka untuk tidak memikirkan hal hal yang diluar kemampuan yang tidak bisa dijangkau, tetapi kuasai diri menurut ukuran iman atau menjadi orang yang rendah hati dan sadar dengan kemampuan diri sendiri sebab Allah telah memberikan kita karunia.

Ayat 4-5 : Satu tubuh

               Paulus mengatakan bahwa satu tubuh itu mempunyai banyak anggota  dan disetiap anggota itu telah memiliki tugas yang sama. Seperti halnya dalam Jemaat ada banyak anggota tetapi setiap pelayan memiliki tugas masing-masing yang telah diembankan. Begitu juga tubuh memiliki mata dan telinga yang memiliki fungsi masing-masing tapi berada pada satu objek(tubuh).  Kemudian Paulus mengatakan “kita” walaupun banyak manusia didunia ini dengan latarbelakang yang berbeda akan tetapi satu tubuh di dalam Kristus selaku pemilik kehidupan.

Ayat 6-8 : Macam-macam karunia

               Allah telah menganugerahkan kepada kita karunia yang berbeda menurut kehendak-Nya. ada yang diberi karunia untuk bernubuat maka dari itu bernubuat haruslah dilakukan dan disertai dengan iman kepada Allah. Sama seperti para nabi terdahulu yang telah bernubuat atas iman dan perkenanan-Nya.  Selanjutnya karunia melayani baik melayani Allah, sesama dengan penuh kesungguhan tanpa menuntut balasan (diakonia), begitupun karunia dalam hal mengajar ada bahan yang akan diajarkan kepada jemaat dan masyarakat yang memiliki dampak bahkan nilai teologi yang baik. Jika kita juga diberi karunia menasihati entah orangtua kepada anak ataupun sebaliknya, saling menasihatilah dan menghibur dengan cara yang benar. Kemudian bagi siapa yang membagi-bagikan kelebihan hartabenda, makanan, pakaian kepada orang yang kurang mampu hendaklah semua itu diberi dengan rasa ikhlas atau tulus hati. Karunia berikutnya jika seseorang dipercayakan menjadi pimpinan dalam pekerjaan atau persekutuan maka harus rajin dan mampu bertanggungjawab dan meneladani Kristus. Lalu yang terakhir jika kita menunjukan kemurahan hati ataupun kebaikan hati maka lakukanlah dengan penuh sukacita kebahagiaan yang selalu dianugerahkan Allah.

7.       Berita Bagi Pembaca Pemula

                Jemaat di Roma dinasihati oleh Paulus untuk mempersembahkan hidup seutuhnya kepada Allah, yang kudus supaya berkenan kepada-Nya  karena itu adalah Ibadah yang sejati (12:1). Agar mereka juga tidak menjadi seperti dunia yang menuruti keinginan daging dan melakukan dosa maka Pauluspun menasihati mereka untuk berubah atau merubah kelakuan mereka menjadi pribadi yang rendah hati dan tidak memikirkan hal atau keinginan yang diluarjangkau kita sebagai manusia.  Paulus juga memberikan pengarahan untuk setiap karunia yang diberikan Allah kepada kita untuk dilakukan dengan penuh tanggung jawab, ketulusan, bahkan sukacita.

8.       Berita Bagi Pembaca Masa Kini

               Paulus mengatakan dalam 12:4-5 bahwa pada satu tubuh banyak anggota dengan tugas yang sama serta kita manusia yang walaupun banyak tetapi satu tubuh dalam Kristus mengajarkan bahwa jika dalam suatu Persekutuan Berjemaat (Gereja) di masa kini hendaklah bersatu di dalam Kristus, walaupun dilatarbelakangi dengan pemikiran atau pendapat yang berbeda boleh dipersatukan agar terhindar dari perpecahan. Artinya kita harus bersatu juga dalam setiap permasalahan untuk mencari jalan keluar bersama, dan para anggota jemaat harus saling melayani satu dengan yang lain sesuai dengan tugas Gereja melayani yaitu Diakonia . Dan ketikapun dalam jemaat setiap anggota memiliki karunia yang dikaruniakan Allah haruslah menekuni semuanya itu dalam Pelayanan agar  iman dari jemaat boleh semakin bertumbuh dalam persekutuan bersama dengan Allah.

9.       Daftar Pustaka

·         Alkitab Terjemahan Baru
·         Alkitab Bahasa Yunani
·         Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari
·         NRSV
·         Benyamin Hakh, Samuel Perjanjian Baru. (Bandung: Bina Media Informasi,2010). Hlm.200 dan 210
·         W.R.F Browning, Kamus Alkitab



[1] Samuel Benyamin Hakh, Perjanjian Baru. (Bandung: Bina Media Informasi,2010). Hlm.200 dan 210
[2] W.R.F Browning, Kamus Alkitab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat-Surat Yohanes dan Injil Yohanes

Khotbah Kitab Obaja 1:1-16